LIHATLAH DIRI KITA

Kita sadar kita akan mati. Kita pun sadar bahwa ketika mati, harta seluas daratan dan lautan tak ada yang bisa kita bawa. Lihatlah lagi diri kita. Meskipun kematian dan hari berbangkit menjadi satu kepastian yang tidak bisa ditolak, kita masih menjadi manusia-manusia yang serakah, manusia-manusia yang “lapar” akan simbol-simbol status dan kekayaan.

Tampaknya, nafsu lebih menjadi imam daripada hati yang fitri. Akibatnya, nafsu lebih sering menghasilkan keserakahan. Jika nafsu yang menjadi komandan bagi akal pikiran dan fisik, kehancuranlah yang ada, ditambah sederet ketidakpuasan yang lebih besar daripada kebersyukuran. Kita terlalu lama tidak mengakrabkan diri dengan Al-Qur’an sehingga tidak tahu, lupa dan lalai terhadap peringatan-peringatan Allah

Andai kita tahu bahwa makan cabai itu pedas, andai kita tahu bahwa bermain api itu panas, dan andai kita tahu bahwa bermain air itu basah, tentu kita juga akan membenarkan bahwa apapun perbuatan kita, kebaikan atau keburukan yang kita lakukan, akan kembali kepada diri kita. “Allahumma ya Allah, rahmati hidup kami, beri petunjuk dan hidayah kepada kami, agar kami bisa melangkah menuju kepada keridhaan-Mu, ya Rabb… Aamiinn”

semoga ALLAH senantiasa membimbing kita dalam ketaatan dan keimanan kita kepada ALLAH SWT. Aamiin.

Semoga Allah memperkenankan kita semua untuk memasuki pintu surga-Nya dari arah mana saja yang kita sukai. Aamiin

Marilah kita berdoa, bermunajat kepada Allah. Semoga Allah mengampuni kita, dan menghapuskan kita dari segala dosa yang telah lalu.

Ya Allah,
Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, ramahtilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat.

Aamiin ya Rabbal'alamin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN MARAH (INGAT PESAN RASULULLAH SAW)

Enam Tanda Sehatnya Hati

BALASAN & AZAB DOSA ZINA ..